Chairis Yoga adalah Sarjana Teknik Elektro lulusan Tokyo Institute of Technology. Berangkat dari hobbynya bermain electone sejak kelas 3 SD, dilanjutkan terus sampai masa-masa kuliahnya di Tokyo, Jepang.
Pertemuannya dengan Jakarta International Community Choir (JICC) pada tahun 2008 membuka kesempatan bagi Chairis untuk mengekspresikan kecintaannya terhadap Teater Musikal lewat berbagai pertunjukan panggung. Chairis juga kemudian menekuni Vocal Training in Musical Theatre selama 10 tahun dan berhasil lulus Advanced Certificate Singing dari Trinity College London dengan predikat Distinction pada tahun 2019.
CHAIRIS YOGA
Pandemi merubah hidup banyak orang, termasuk juga Chairis. Memanfaatkan waktu-waktu luangnya di rumah, Chairis mulai mengajar Vocal online dan mulai mewujudkan salah satu impiannya yaitu menghasilkan komposisi lagu. Kondisi pandemi memberikan banyak inspirasi untuk menuangkan emosi dan gejolak jiwanya lewat lagu-lagu yang diciptakan. Saat ini, ketika pandemi sudah meredapun, Chairis masih terus lanjut membuat karya-karya baru.
– Chairis Yoga
Lagu “Mamaku, Matahariku” terinspirasi dari hubungan murid vocal Chairis, Sahlendra dengan mamanya. Putra satu-satunya yang telah dinantikan lama ini, selalu mendapat perhatian penuh dari orang tuanya, tetapi tidak membuat anak ini menjadi besar kepala dan tidak mandiri. Dalam kesehariannya, Chairis bisa merasakan keakraban Sahl dengan mamanya dan bisa merasakan “kehangatan” di antara mereka
Mamanya yang sibuk membuat video-video untuk tugas-tugas online, yang dengan rajin menemani latihan baseball di tengah teriknya GBK, yang selalu ikut memberi perhatian dalam perkembangan latihan Vocal Sahl, dan banyak lagi. Beranjak dari “kehangatan” ini, Chairis melukiskan Mama Sahl sebagai Mataharinya, yang selalu memberikan kehangatan dari tatap matanya dan menerangi hidup Sahl dari doa-doanya. Ketika dewasa nanti, Chairis yakin Sahlpun akan menjadi Matahari bagi Mamanya.